Kehidupan Masyarakat Praaksara di Indonesia
1. Pengertian Praaksara
Praaksara berasal dari kata “pra” (sebelum) dan “aksara” (tulisan).
Jadi, masa praaksara artinya masa sebelum manusia mengenal tulisan.
Praaksara disebut juga Prasejarah atau Nirleka (nir = tanpa, leka = tulisan)
Karena belum ada tulisan, sumber informasi ditemukan dari:
- Artefak : alat, gerabah, senjata, perhiasan.
- Fosil : tulang atau jejak makhluk hidup purba.
- Ekofak : sisa makanan, kerang, biji-bijian.
- Fitur : gua, kubur batu, bangunan megalitik.
2. Periodisasi (Pembagian Zaman Praaksara)
Zaman praaksara dibagi menjadi dua, yaitu zaman batu, dan zaman logam.
A. Zaman Batu (±2,5 juta – 2.500 SM)
Ciri utama: alat terbuat dari batu.
Zaman batu dibagi lagi menjadi 4, yaitu: zaman batu tua, zaman batu tengah, zaman batu baru, dan zaman batu besar.
1) Zaman Paleolitikum (Batu Tua)
- Hidup nomaden (berpindah-pindah).
- Tinggal di alam bebas: gua, tebing, hutan.
- Mata pencaharian: berburu, meramu, memancing.
- Tingkat kemampuan masih sederhana.
- Tidak mengenal bercocok tanam.
Contoh alat:
-Kapak genggam (chopper)
- Kapak perimbas
- Alat serpih (flakes)
Kebudayaan:
- Kebudayaan Pacitan : kapak perimbas.
- Kebudayaan Ngandong : alat dari tulang.
2) Zaman Mesolitikum (Batu Tengah)
- Hidup semi menetap di gua.
- Sering ditemukan kjokkenmoddinger (tumpukan kulit kerang).
- Alat lebih halus dibanding Paleolitikum.
Contoh alat:
- Pebble (kapak genggam dari batu kali)
- Hachecourt (kapak pendek)
- Gerabah sederhana
Kebudayaan:
- Abris sous roche : lukisan dinding gua
- Kjokkenmoddinger : sampah dapur kerang purba
3) Zaman Neolitikum (Batu Baru)
- Hidup menetap (sedentary).
- Mulai memiliki rumah sederhana.
- Menguasai teknik bercocok tanam (revolusi pangan).
- Beternak binatang.
- Muncul pembagian kerja, pemimpin, dan kepercayaan.
Contoh alat:
- Kapak persegi
- Kapak lonjong
- Gerabah halus
- Tembikar
Ciri budaya:
- Gotong royong mulai berkembang.
- Penggunaan pakaian sederhana.
4) Zaman Megalitikum (Batu Besar)
- Kehidupan mulai teratur.
- Mengenal sistem kepercayaan: memuja roh nenek moyang.
Hasil budaya dari batu besar.
Contoh peninggalan:
- Menhir : tiang batu untuk pemujaan
- Dolmen : meja batu tempat sesaji
- Sarkofagus : kubur batu
- Waruga : peti kubur
- Punden berundak : dasar candi
B. Zaman Logam (±500 SM – 300 M)
- Mulai mengenal teknik pengolahan logam.
- Kemajuan pesat dalam teknologi & organisasi sosial.
Zaman logam dibagi menjadi tiga, yaitu: zaman tembaga, zaman perunggu, zaman besi.
1) Zaman Tembaga
Alat sederhana dari tembaga (belum banyak di Indonesia).
2) Zaman Perunggu
Paling berkembang di Indonesia.
Teknik pembuatan utama: bivalve dan cire perdue (cetakan lilin hilang).
Contoh alat perunggu:
- Nekara (genderang upacara)
- Moko (gendang kecil Maluku)
- Kapak corong
- Bejana perunggu
- Patung kecil
3) Zaman Besi
- Alat lebih kuat dan tajam.
- Digunakan untuk pertanian, perang, dan rumah tangga.
3. Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia
1) Meganthropus palaeojavanicus
- Manusia purba tertua.
- Rahang kuat, tubuh besar.
- Pemakan tumbuhan.
- Ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah.
2) Pithecanthropus Erectus
- Disebut “manusia kera yang berjalan tegak”.
- Hidup ±700.000 tahun lalu.
- Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil, Ngawi.
3) Homo Erectus
- Lebih maju dari Pithecanthropus.
- Volume otak lebih besar.
- Terampil membuat alat.
4) Homo Sapiens
- Leluhur bangsa Indonesia modern.
- Sudah mengenal budaya, bahasa, dan seni.
4. Kehidupan Ekonomi Masyarakat Praaksara
A. Masa Berburu dan Meramu
- Mengumpulkan makanan alam.
- Berburu hewan liar.
- Menggunakan alat batu kasar.
- Hidup nomaden.
B. Masa Bercocok Tanam
- Perubahan besar / Revolusi Neolitikum.
- Mengolah tanah, menanam padi, ubi, keladi.
- Memelihara hewan ternak (sapi, kambing, babi).
- Mulai hidup menetap.
- Terbentuknya desa-desa awal.
C. Masa Perdagangan
- Pertukaran barang (barter).
- Penggunaan perunggu dan besi membantu kemajuan ekonomi.
- Muncul pemimpin dan pembagian kerja.
5. Kehidupan Sosial Masyarakat Praaksara
- Hidup berkelompok kecil.
- Memiliki pemimpin kelompok (tetua).
- Hubungan antaranggota sangat kuat.
- Tradisi gotong royong berkembang.
- Kebiasaan berburu bersama & bekerja bersama di ladang.
6. Sistem Kepercayaan dan Kebudayaan
A. Kepercayaan
1. Animisme : memuja roh leluhur.
2. Dinamisme : benda dianggap memiliki kekuatan gaib.
3. Totemisme : masyarakat memuja hewan tertentu.
B. Kebudayaan
- Seni ukir pada tulang dan batu.
- Gambar dinding gua (lukisan hewan).
- Upacara pemujaan roh nenek moyang.
- Tradisi megalitik (kubur batu, menhir, dolmen).
7. Peninggalan Praaksara di Indonesia (Masih Ada Hingga Sekarang)
- Punden berundak (cikal bakal candi).
- Dolmen & menhir di Sumatra, Sulawesi, NTT.
- Waruga di Sulawesi Utara.
- Kapak lonjong di Papua–Sulawesi.
- Nekara perunggu di Bali & Alor.
- Sistem gotong royong dalam masyarakat desa.
---