SD SMP SMA

SD SMP SMA

Kamis, 05 Desember 2019

Materi UN SMP Gejala-Gejala Alam Biotik dan Abiotik


RINGKASAN MATERI UN IPA-BIOLOGI 
UNTUK HOMESCHOOLING SMP DAN KELOMPOK BELAJAR PAKET B
(Dikutip dari buku Detik-detik UN penerbit Intan Pariwara)

Gejala-Gejala Alam Biotik dan Abiotik

Kehidupan Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri atas hewan, tumbuhan, manusia, dan mikroorganisme (jamur dan bakteri). Adapun komponen abiotik merupakan komponen tidak hidup yang terdapat dalam ekosistem seperti air, tanah, udara, sinar matahari, suhu,dan kelembapan udara. Berdasarkan keberadaan komponen biotik dan abiotik tersebut, dikenal dua macam gelaja alam yaitu gejala alam biotik dan gejala alam abiotik.
Gejala Alam Biotik merupakan gejala yang terjadi pada makhluk hidup di suatu lingkungan.
Contoh gejala alam biotik yaitu hama wereng yang menyerang tanaman padi di sawah. tertutupnya kolam oleh ganggang yang menyebabkan warna air kolam yang tadinya jernih menjadi hijau, dan timbulnya bercak- bercak hitam pada roti setelah beberapa hari dibiarkan di tempat lembap. Bercak-bercak hitam tersebut merupakan jamur yang tumbuh pada permukaan roti.
Gejala alam abiotik merupakan gejala yang terjadi pada benda mati (tidak memiliki sifat hidup). Contoh gejala alam abiotik yaitu angin bertiup, gunung api meletus, dan air sungai mengalir ke laut.


LATIHAN SOAL UN IPA-BIOLOGI

1.Salah satu contoh gejala alam abiotik yaitu...
A. angin bertiup kencang
B. burung puyuh bertelur
C. daun pepaya bertambah lebar
D. daun lamtoro mengatup pada sore hari

2. Cermati beberapa gejala alam berikut
1) Burung pipit memakan bulir padi di sawah.
2) Di berbagai daerah dilanda angin puting
3) Anak kelinci milik Dewi semakin hari bertambah besar
4) Batu yang berada di sekitar sungai mengalami pelapukan
5) Di Yogyakarta pernah terjadi gempa bumi yang menewaskan banyak korban
Gejala-gejala alam abiotik terdapat pada nomor...
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 4), dan 5)
D. 3), 4), dan 5)

3. Peristiwa berikut yang menunjukkan adanya gejala alam abiotik adalah . .
A. menguapnya air dalam ember saat terkena cahaya matahari
B. tertutupnya permukaan air sungai oleh tanaman eceng gondok
C. adanya ratusan ulat bulu yang menyerang tanaman jambu biji
D. lalat buah meletakkan telur-telurnya di dalam buah mangga

4. Peristiwa yang menunjukkan gejala alam abiotik adalah...
A. Pelangi terbentuk akibat pembiasan cahaya matahari oleh titik-titik air hujan
B. Badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon mengalami kepunahan
C. Kematian unggas di Desa Sukasari disebabkan oleh virus H5N1
D. Ayam bertelur untuk melestarikan keturunannya

5. Perhatikan gejala-gejala alam berikut.
1) Air sungai mengalir menuju laut
2) Lumba-lumba muncul kepermukaan air untuk bernapas
3) Angin puting beliung menyebabkan banyak bangunan rusak
4) di daerah P terjadi ledakan populasi ulat bulu
5) Tanaman kacang Pak Anton bertambah tinggi
Gejala-gejala alam biotik terdapat pada angka...
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)



Sabtu, 12 Oktober 2019

LATIHAN SOAL UN ONLINE SOSIOLOGI MATERI INTERAKSI SOSIAL

Sebelum mengerjakan latihan soal UN Sosiologi materi Interaksi Sosial, berikut kami sertakan ringkasan materi yang bisa dipelajari untuk lebih memahami materi Interaksi Sosial.


SYARAT INTERAKSI SOSIAL DALAM MASYARAKAT
Interaksi sosial dapat terjadi jika memenuhi dua syarat, yaitu: kontak sosial dan komunikasi.
a.    Kontak sosial terjadi jika dua individu/ kelompok saling berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b.    Komunikasi yaitu proses pengiriman pesan atau berita antara dua orang atau lebih. Dan penerima pesan memberikan respons atau tanggapan.




CIRI DAN SIFAT INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang terjadi antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL:
a.    Jumlah pelaku dua orang atau lebih
b.    terdapat komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol atau lambang
c.     terdapat tujuan yang akan dicapai
d.    terdapat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini, dan masa mendatang
SIFAT-SIFAT INTERAKSI  SOSIAL DALAM MASYARAKAT:
a.    Aksidental dan tidak direncanakan. Interaksi terjadi secara spontan
b.    Berulang, artinya interaksi terjadi secara berulang-ulang
c.     Teratur, artinya interaksi terjadi dengan pola sama dan konsisten
d.    Disengaja, artinya interaksi terjadi karena sengaja dan direncanakan
e.    Resiprokal, artinya interaksi mengandung makna timbal balik dengan pelaku dua orang atau lebih



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI INTERAKSI SOSIAL
Antara lain:
a.    Imitasi, yaitu kecenderungan meniru  sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan.
b.    Sugesti, yaitu sikap, pandangan, dan pendapat orang lain yang diterima tanpa dipikir ulang.
c.     Simpati, merupakan suatu proses ketika seseorang merasa  tertarik kepada pihak lain berkaitan prilaku dan penampilannya.
d.    Identifikasi  merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama persis (identik) dengan pihak lain.
e.    Empati merupakan kemampuan merasakan keadaan orang lain dan ikut merasakan situasi yang dialami atau dirasakan orang lain.
f.     Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan.




JENIS INTERAKSI SOSIAL
Dalam kehidupan sehari-hari, interaksi sosial menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara individu dan individu, individu dan kelompok, kelompok dan kelompok.
a.    Interaksi antara individu dan individu berarti individu menyampaikan informasi kepada individu lain. Dengan demikian, subyek dan obyek interaksi adalah individu. 
b.    Interaksi antara individu dan kelompok,  berarti individu berperan sebagai subjek/ komunikator dan kelompok berperan sebagai objek.
c.     Interaksi antara kelompok dan individu, berarti kelompok berperan sebagai subjek dan individu berperan sebagai objek.
d.    Interaksi antara kelompok dan kelompok, berarti kelompok berperan sebagai subjek dan kelompok lain berperan sebagai objek.
 



PROSES SOSIAL ASOSIATIF
Proses asosiatif merupakan jenis interaksi yang mengarah pada persatuan dan dapat meningkatkan hubungan solidaritas antarindividu/ kelompok. Dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.    Kerjasama (Cooperation), yaitu suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Adapun bentuk-bentuk  kerjasama sebagai berikut:
1)    Koalisi yaitu kerjasama dua organisasi politik atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama dengan cara bergabung menjadi satu.
2)    Kooptasi yaitu bentuk kerjasama yang dilakukan dengan jalan menyepakati pimpinan yang ditunjuk untuk mengendalikan jalannya organisasi/ kelompok.
3)    Tawar-menawar(bargaining) yaitu bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua pihak atau lebih.
4)    Patungan (joint venture) yaitu kerjasama dua badan usaha atau lebih untuk meraih keuntungan dalam bidang ekonomi.
b.    Akomodasi, yaitu interaksi sosial antara individu dan kelompok dalam upaya menyelesaikan suatu pertentangan. Bentuk akomodasi dibedakan sebagai berikut:
1)    Kompromi yaitu persetujuan dengan jalan damai untuk saling mengurangi tuntutan.
2)    Toleransi yaitu sikap menghargai perbedaan dalam masyarakat.
3)    Arbitrase yaitu suatu usaha penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua pihak yang bersengketa.   
4)    Mediasi yaitu proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat yang bersifat netral dalam menyelesaikan suatu perselisihan.
5)    Koersi yaitu bentuk akomodasi yang dilaksanakan dengan  menggunakan tekanan (pemaksaan) sehingga salah satu pihak berada dalam keadaan lebih lemah.
6)    Konsiliasi yaitu usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan melalui lembaga sosial untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
7)    Ajudikasi yaitu penyelesaian konflik/ perselisihan di pengadilan.
8)    Stalemate yaitu keadaan yang ditandai adanya kekuatan seimbang dari kedua belah pihak yang bertikai sehingga pertikaian berhenti di suatu titik tertentu.   
c.     Akulturasi, yaitu proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian ataupun ciri khas kebudayaan asli.
d.    Asimilasi, yaitu peleburan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda menjadi satu kebudayaan tunggal yang dirasakan sebagai kebudayaan milik bersama. Proses asimilasi mengarah pada hilangnya perbedaan.
e.    Amalgamasi, yaitu meleburnya dua kelompok budaya menjadi satu dan melahirkan kelompok budaya baru. Proses amalgamasi mempertegas hilangnya perbedaan-perbedaan yang ada.


PROSES SOSIAL DISOSIATIF
Proses sosial disosiatif merupakan interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan.            Bentuk proses sosial disosiatif sebagai berikut.
a.    Persaingan/ Kompetisi, adalah suatu proses sosial yang dilakukan individu/ kelompok agar memperoleh kemenangan secara kompetitif tanpa menimbulkan benturan fisik.
b.    Pertentangan (pertikaian/ Konflik), adalah suatu proses sosial ketika seseorang/ kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan untuk mendapatkan keinginan/ tujuannya.
c.     Kontravensi, adalah usaha merintangi atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Cara-cara kontravensi berupa gangguan, fitnah, provokasi, dan intimidasi.
 


KETERATURAN SOSIAL
Keteraturan sosial adalah suatu kondisi yang menunjukkan hubungan sosial berjalan secara tertib dan teratur menurut nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Keteraturan sosial dalam masyarakat dapat terbentuk melaui unsur berikut.
a.    Tertib sosial, menunjukkan kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur yang tercipta ketika setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajiban.
b.    Order, menunjukkan system norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat.
c.     Keajekan, menunjukkan suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah sebagai hasil hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang berlangsung terus menerus.
d.    Pola yaitu corak hubungan yang tetap dan ajek dalam interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok. Contohnya penyelesaian persoalan dengan musyawarah.