SD SMP SMA

SD SMP SMA

Selasa, 11 April 2023

B. Indonesia Kelas 11 - Karya Ilmiah

 



RINGKASAN MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 11


BAB 6 MERANCANG KARYA ILMIAH


Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Dibaca


Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang Dibaca


Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk semi-formal, dan bentuk formal. 


Bentuk Populer


Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya manasuka. Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai (populer). Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. 


Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh sebagian besar orang karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).


Bentuk Semi-formal


Secara garis besar, karya ilmiah bentuk Semi-formal ini terdiri atas:

a. halaman judul,

b. kata pengantar,

c. daftar isi,

d. pendahuluan,

e. pembahasan,

f. simpulan, dan

g. daftar pustaka.


Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan makalah.


Bentuk Formal


Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Judul

b. Tim Pembimbing

c. Kata Pengantar

d. Abstrak

e. Daftar Isi

f. Bab Pendahuluan

g. Bab Telaah Kepustakaan/Kerangka Teoretis

h. Bab Metode Penelitian

i. Bab Pembahasan Hasil Penelitian

j. Bab Simpulan dan Rekomendasi

k. Daftar Pustaka

l. Lampiran-lampiran

m. Riwayat Hidup


Struktur Penting Dalam Karya Ilmiah


1. Judul

Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antar variabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif.

Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.


2. Pendahuluan

Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika penulisan.


a. Latar Belakang Masalah

Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.


b. Perumusan Masalah

Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana.


c. Tujuan (Penulisan Karya Ilmiah)

Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.


d. Manfaat

Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah.


3. Kerangka Teoretis

Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis.


4. Metodologi Penelitian

Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian.

Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya. Metode-metode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai berikut.


a. Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.


b. Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.


c. Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar tertentu.


5. Pembahasan

Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan.


6. Simpulan dan Saran

Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah.


7. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumber-sumber lain dari internet.


Menemukan Informasi yang Dapat Dikembangkan Menjadi Karya Ilmiah


Karya ilmiah menyajikan masalah-masalah yang objektif dan faktual.

1. Sistematis

2. Logis

3. Objektif (impersonal)

4. Faktual


Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah


Menentukan Informasi Penting dalam Karya Ilmiah


Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memublikasikan suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat.


Berikut langkah-langkah menyajikan makalah dalam forum diskusi resmi.

1. Tampillah sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari moderator.

2. Kalau tidak diperkenalkan oleh moderator, perkenalkan diri dengan rendah hati.

3. Sampaikan masalah umum dari isi makalah yang akan dipaparkan.

4. Jelaskan pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang lugas.

5. Sertakan ilustrasi dan fakta-fakta penting yang menyertai penjelasan di atas.

6. Akhiri paparan dengan menyampaikan simpulan


Menganalisis Sistematika Karya Ilmiah


Isi karya ilmiah memang dapat berkaitan dengan banyak hal, sepanjang hal-hal tersebut bukan sesuatu yang imajinatif. Masalah-masalah dalam karya ilmiah mencakup berbagai hal yang bersifat empiris (pengalaman nyata), mulai dari masalah keagamaan, bahasa, budaya, sosial, ekonomi, politik, alam sekitar, dan sebagainya.


Pada dasarnya, makalah terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian tubuh dan pelengkap. Bagian tubuh terdiri atas pendahuluan, isi/pembahasan, dan penutup. Bagian pelengkap terdiri atas judul, kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka.


Menganalisis Kebahasaan Karya Ilmiah yang Dibaca


Telah kita pelajari pada materi terdahulu bahwa salah satu ciri karya ilmiah adalah bersifat objektif. Objektivitas suatu karya ilmiah, antara lain, ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal.


Mengungkapkan Informasi Berdasarkan Isi Karya Ilmiah


Karya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi, lazim disebut dengan makalah. Makalah sering pula disebut kertas kerja, yakni suatu karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian lapangan.


Menulis Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan

Untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai berikut.

1. Menentukan topik

2. Membuat kerangka tulisan

3. Mengumpulkan bahan

4. Pengembangan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap





*****


Dikutip dari: wirahadi.com

Minggu, 09 April 2023

IPA Kelas 5 - Energi Panas


KELAS 5 TEMA 6
Muatan Mata Pelajaran IPA


A. Sumber Energi Panas

Sumber energi panas merupakan benda yang dapat menghasilkan energi panas.

B. Perbedaan Suhu dan Panas

Indra peraba, seperti telapak tangan tidak dapat menentukan secara tepat derajat panas dan dingin suatu benda.
Panas (kalor) dan suhu adalah dua hal yang berbeda.
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda.

C. Perubahan Akibat Perubahan Suhu

Pemuaian panas adalah perubahan suatu benda yang dapat menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau berubah volumenya karena terkena kalor atau panas. 
Penyusutan adalah perubahan suatu benda yang menjadi berkurangnya panjang, lebar, dan luas karena terkena suhu dingin.
Pemuaian dan penyusutan bisa terjadi pada logam, udara, dan air.

Berikut ini adalah beberapa contoh pemuaian dan penyusutan benda karena perubahan suhu dalam kehidupan sehari-hari:
- Pemasangan Kaca Jendela
- Ban Sepeda/Motor dan Mobil
- Kawat/kabel Listrik dan Telepon
- Pemuaian yang Terjadi pada Gelas Kaca
- Pemuaian pada Sambungan Rel Kereta Api
- Penggunaan Termometer

D. Perpindahan Panas atau Kalor

Panas berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.
Panas dapat berpindah melalui tiga cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Konduksi adalah cara perpindahan panas melalui zat perantara seperti benda padat. Contoh konduksi adalah panci logam yang panas karena diletakkan di atas kompor yang berapi.

Konveksi adalah perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan bagian zat perantaranya. Misalnya, air di dalam panci yang dipanaskan hingga mendidih.

Radiasi adalah cara perpindahan panas dengan pancaran yang tidak membutuhkan zat perantara. Contoh; Sinar matahari sampai ke bumi dan menghangatkan udara serta makhluk hidup di bumi.

E. Bahan Konduktor dan Isolator

Konduktor merupakan benda/bahan yang dapat menghantarkan panas dengan baik. contoh: semua jenis logam seperti besi, tembaga, dll

Isolator merupakan benda/bahan yang tidakdapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh: kayu, kertas, kaca,dll

Semikonduktor merupakan benda/bahan yang sedikit dapat menghantarkan panas.



*****

Dikutip dari: dokumenguru.com

Selasa, 04 April 2023

IPS Kelas 9 - Ekonomi Kreatif

 RANGKUMAN MATERI IPS KELAS 9

BAB 3 KETERGANTUNGAN ANTARRUANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


EKONOMI KREATIF


Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik itu berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang ada sebelumnya. Ekonomi kreatif adalah pengembangan konsep yang berlandaskan sumber aset kreatif yang diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan potensi  ekonomi. 


Lingkup industri kreatif yaitu :

- Periklanan (advertising)

-Arsitektur

- Pasar Barang Seni

- Kerajinan (craft)

- Desain

- Fashion

- Video, Film dan Fotografi

- Permainan Interaktif (game)

- Musik

- Seni Pertunjukan (showbiz)

- Penerbitan dan Percetakan

- Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software)

- Televisi dan Radio (broadcasting)

- Riset dan Pengembangan


Strategi pemerintah untuk mengembangkan ekonomi kreatif :

a. Menyiapkan insentif untuk memacu pertumbuhan industry kreatif berbasis budaya

b. Membuat Roadmap Industry kreatif yang melibatkan berbagai lembaga pemerintah dan kalangan swasta 

c. Membuat program komprehensif untuk menggerakkan industri kreatif melalui pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, desain, mutu, dan pengembangan pasar

d. Memberikan perlindungan hukum dan insentif bagi karya industry kreatif

e. Membentuk Indonesia Creative Council yang menjadi jembatan untuk menyediakan fasilitas bagi para pelaku industri kreatif


Kementerian  Perdagangan  melakukan  upaya  pengembangan  ekonomi kreatif untuk mewujudkan strategi pemerintah dengan langkah :

a. Pengembangan database ekonomi kreatif Indonesia yang didukung dengan teknologi informasi

b. Peningkatan penggunaan teknologi melalui program kemitraan

c. Pekan produk kreatif Indonesia (PPKI)
d. Festival Ekonomi Kreatif, seperti  Festival Ekre DN (JavaJazz, Jakarta Food and Fashion  Festival)  dan  Festival  Ekre  LN  (Festival Animasi-Kartun Internasional, Seoul; Ottawa International Animation Festival)

e. Wahana kreatif : memperkenalkan dan mempromosikan karya dan budaya bangsa Indonesia kepada pengunjung asing dan dipajang di bandara Internasional dan tempat tujuan wisata

f. Peningkatan jangkauan dan efektivitas pemasaran

g. Riset ekonomi kreatif dan fasilitas pemberian insentif yang mendukung inovasi
h. Fasilitasi kegiatan yang mendorong lahirnya insan kreatif dan entrepreneur kretaif baru

i. Kegiatan Fasilitasi kegiatan yang mendorong lahirnya insan kreatif dan entrepreneur kreatif Baru untuk merangsang terciptanya insan kreatif dan enterpreneur baru di Indonesia

j. Pencipataan indentitas lokal daerah tingkat I dan II serta indentitas nasional







*****
Dikutip dari: wirahadi.com



Senin, 03 April 2023

IPS Kelas 5 - Masa Kolonial

KELAS 5 TEMA 7

Muatan Mata Pelajaran IPS


A. Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat

Kedatangan orang Bangsa Eropa di Nusantara mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia. Namun, ketika orang-orang Eropa itu berusaha menguasai Nusantara, mereka mendapat reaksi keras berupa perlawanan-perlawanan di berbagai daerah.

Bangsa Eropa yang pernah melakukan penjelajahan dan penjajahan di Indonesia.
- Bangsa Portugis. Kapal mereka pertama kali mendarat di Malaka pada tahun 1511.
- Bangsa Spanyol yang mendarat di Tidore, Maluku pada tahun 1521.
- Bangsa Inggris dan Belanda. Kapal-kapal Belanda pertama kali mendarat di Pelabuhan Banten pada tahun 1596.

Faktor-faktor pendorong penjelajahan samudra adalah, adanya keinginan mencari kekayaan (gold), menyebarkan agama (gospel), mencari kejayaan (glory), dan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Ilmu pengetahuan


B. Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Inggris

Setelah berhasil menguasai Indonesia, pemerintah Inggris kemudian mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia. Raffles memulai tugasnya pada tanggal 19 Oktober 1811.

Kebijakan Raffles di Bidang Ilmu Pengetahuan
- Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan penelitian ilmiah di Indonesia.
- Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai (Rafflesia Arnoldi).
- Raffles menulis buku “History of Java” dan merintis pembangunan Kebun Raya Bogor. 

Kebijakan Raffles di Bidang Ekonomi
a. Menghapus contingenten penyerahan diganti dengan sistem sewa tanah (land-rente).
b. Semua tanah dianggap milik

Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan sistem pajak adalah, sbb:
a. Sulit menentukan besar kecilnya pajak.
b. Sulit menentukan luas sempitnya dan tingkat kesuburan tanah petani.
c. Keterbatasan pegawai Raffles.
d. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.

Kebijakan di Bidang Pemerintahan, Pengadilan, dan Sosial adalah, sbb:
a. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karisidenan
b. Setiap keresidenan mempunyai badan pengadilan.


C. Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda

Belanda berangkat dari Eropa di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan sampai di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten.

VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie) merupakan kongsi dagang Belnda yang berdiri pada tanggal 20 Maret 1602.

Tujuan VOC di Indonesia antara lain sbb:
a. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting.
b. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
c. Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.

Faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah, sbb:
a. Banyak pegawai VOC melakukan korupsi.
b. Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan VOC yang sangat luas.

Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah, sbb:
a. Meletusnya Revolusi Prancis
b. Penentangan oleh rakyat Indonesia

Pada tanggal 15 Januari 1808, Herman W. Daendels menerima kekuasaan dari Gubernur Jenderal Weise.
Langkah-langkah yang ditempuh Daendels sebagai gubernur jenderal, sbb:
a. Meningkatkan jumlah tentara
b. Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya,
c. Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon,
d. Membangun jalan raya dari anyer hingga panarukan sepanjang lebih Kurang 1.100 km, dan
e. Membangun benteng-benteng pertahanan.

Isitilah sistem tanam paksa pada masa pemerintahan kolonial Belanda disebut cultuur stelsel sedangkan sistem kerja paksa disebut rodi.

Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda


Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa.

Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa.

Sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847 di Sumatra Barat

Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial.

Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang.

Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa.

Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampung dan Palembang.

Kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa di Minahasa.

Penyimpangan pelaksanaan tanam paksa, di antaranya sbb:
- Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan,
- Rakyat lebih banyak memperhatikan tanaman ekspor sehingga tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
- Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
- Waktu pelaksanaan tanam paksa melebihi waktu tanam padi
- Kelebihan hasil panen  tidak dikembalikan kepada rakyat.
- Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/petani.


Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, kelaparan dan kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam.

Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar.

Edward Douwes Dekker mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.
- Pendidikan (edukasi).
- Membangun saluran pengairan (irigasi).
- Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).

E. Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis

Portugis menguasai Malaka pada tahun 1511, terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dan pedagang di Nusantara.

Pada awalnya, Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan diizinkan mendirikan benteng. Namun, lama-kelamaan, rakyat mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan.

Perlawanan tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Sultan Iskandar Muda di Aceh (1607–1636).
b. Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun).

F. Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda

VOC di Batavia mendapatkan perlawanan Mataram dibawah pimpinan Sultan Agung. Selain itu VOC juga mendapatkan perlawanan di Sulawesi Selatan, Pasuruan, dan Banten.

Berbagai perlawanan terhadap pemerintah Kolonial Belanda terus berlangsung dibawah pimpinan para tokoh sehingga timbulnya berbagai peperangan seperti Perang Paderi di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol, Perang Diponegoro, Perang Bali, Perang Banjar dibawah Pangeran Antasari, Perlawanan Pattimura, Perang Sisingamangaraja XII, Perang Aceh serta masih banyak tokoh-tokoh lainnya.

Adapun faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah adalah sbb:
a. Perjuangan bersifat kedaerahan.
b. Perlawanan tidak dilakukan secara serentak.
c. Masih bergantung pada pimpinan.
d. Kalah dalam persenjataan.
e. Belanda menerapkan politik adu domba (devide et impera).

Masa pergerakan kebangsaan dibedakan menjadi 3 masa, yaitu masa awal (perkembangan) pergerakan nasional, masa radikal, dan masa moderat.

Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 di Yogyakarta sebagai organisasi modern pertama kali. Berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

G. Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan

Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945.

Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sbb:
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

H. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Perjuangan rakyat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni perlawanan fisik dan diplomasi. Perlawanan fisik dilakukan dengan kontak senjata. Adapun perjuangan dengan diplomasi dilakukan melalui meja-meja perundingan.

Perlawanan fisik dilakukan di berbagai daerah, antara lain sbb:
a. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya (Hari Pahlawan)
b. Palagan Ambarawa, terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa.
c. Bandung Lautan Api, terjadi pada tanggal 23 Maret 1946.
d. Medan Area, terjadi pada tanggal 10 Desember 1945
e. Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.

Perjuangan secara diplomasi dilakukan dengan perundingan satu ke perundingan yang lain.
- Perundingan Linggarjati diadakan pada tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat.
- Perjanjian Renville diadakan pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat.
- Perjanjian Roem Royen diadakan pada tanggal 17 April 1949 di Jakarta.
Tindak lanjut Perjanjian Roem Royen adalah diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar (KMB). KMB dilaksanakan di Deen Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949.




*****

Dikutip dari: dokumenguru.com