SD SMP SMA

SD SMP SMA

Senin, 03 April 2023

IPS Kelas 5 - Masa Kolonial

KELAS 5 TEMA 7

Muatan Mata Pelajaran IPS


A. Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat

Kedatangan orang Bangsa Eropa di Nusantara mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia. Namun, ketika orang-orang Eropa itu berusaha menguasai Nusantara, mereka mendapat reaksi keras berupa perlawanan-perlawanan di berbagai daerah.

Bangsa Eropa yang pernah melakukan penjelajahan dan penjajahan di Indonesia.
- Bangsa Portugis. Kapal mereka pertama kali mendarat di Malaka pada tahun 1511.
- Bangsa Spanyol yang mendarat di Tidore, Maluku pada tahun 1521.
- Bangsa Inggris dan Belanda. Kapal-kapal Belanda pertama kali mendarat di Pelabuhan Banten pada tahun 1596.

Faktor-faktor pendorong penjelajahan samudra adalah, adanya keinginan mencari kekayaan (gold), menyebarkan agama (gospel), mencari kejayaan (glory), dan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Ilmu pengetahuan


B. Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Inggris

Setelah berhasil menguasai Indonesia, pemerintah Inggris kemudian mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia. Raffles memulai tugasnya pada tanggal 19 Oktober 1811.

Kebijakan Raffles di Bidang Ilmu Pengetahuan
- Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan penelitian ilmiah di Indonesia.
- Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai (Rafflesia Arnoldi).
- Raffles menulis buku “History of Java” dan merintis pembangunan Kebun Raya Bogor. 

Kebijakan Raffles di Bidang Ekonomi
a. Menghapus contingenten penyerahan diganti dengan sistem sewa tanah (land-rente).
b. Semua tanah dianggap milik

Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan sistem pajak adalah, sbb:
a. Sulit menentukan besar kecilnya pajak.
b. Sulit menentukan luas sempitnya dan tingkat kesuburan tanah petani.
c. Keterbatasan pegawai Raffles.
d. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.

Kebijakan di Bidang Pemerintahan, Pengadilan, dan Sosial adalah, sbb:
a. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karisidenan
b. Setiap keresidenan mempunyai badan pengadilan.


C. Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda

Belanda berangkat dari Eropa di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan sampai di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten.

VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie) merupakan kongsi dagang Belnda yang berdiri pada tanggal 20 Maret 1602.

Tujuan VOC di Indonesia antara lain sbb:
a. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting.
b. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
c. Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.

Faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah, sbb:
a. Banyak pegawai VOC melakukan korupsi.
b. Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan VOC yang sangat luas.

Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah, sbb:
a. Meletusnya Revolusi Prancis
b. Penentangan oleh rakyat Indonesia

Pada tanggal 15 Januari 1808, Herman W. Daendels menerima kekuasaan dari Gubernur Jenderal Weise.
Langkah-langkah yang ditempuh Daendels sebagai gubernur jenderal, sbb:
a. Meningkatkan jumlah tentara
b. Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya,
c. Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon,
d. Membangun jalan raya dari anyer hingga panarukan sepanjang lebih Kurang 1.100 km, dan
e. Membangun benteng-benteng pertahanan.

Isitilah sistem tanam paksa pada masa pemerintahan kolonial Belanda disebut cultuur stelsel sedangkan sistem kerja paksa disebut rodi.

Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda


Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa.

Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa.

Sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847 di Sumatra Barat

Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial.

Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang.

Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa.

Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampung dan Palembang.

Kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa di Minahasa.

Penyimpangan pelaksanaan tanam paksa, di antaranya sbb:
- Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan,
- Rakyat lebih banyak memperhatikan tanaman ekspor sehingga tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
- Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
- Waktu pelaksanaan tanam paksa melebihi waktu tanam padi
- Kelebihan hasil panen  tidak dikembalikan kepada rakyat.
- Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/petani.


Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, kelaparan dan kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam.

Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar.

Edward Douwes Dekker mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.
- Pendidikan (edukasi).
- Membangun saluran pengairan (irigasi).
- Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).

E. Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis

Portugis menguasai Malaka pada tahun 1511, terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dan pedagang di Nusantara.

Pada awalnya, Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan diizinkan mendirikan benteng. Namun, lama-kelamaan, rakyat mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan.

Perlawanan tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Sultan Iskandar Muda di Aceh (1607–1636).
b. Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun).

F. Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda

VOC di Batavia mendapatkan perlawanan Mataram dibawah pimpinan Sultan Agung. Selain itu VOC juga mendapatkan perlawanan di Sulawesi Selatan, Pasuruan, dan Banten.

Berbagai perlawanan terhadap pemerintah Kolonial Belanda terus berlangsung dibawah pimpinan para tokoh sehingga timbulnya berbagai peperangan seperti Perang Paderi di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol, Perang Diponegoro, Perang Bali, Perang Banjar dibawah Pangeran Antasari, Perlawanan Pattimura, Perang Sisingamangaraja XII, Perang Aceh serta masih banyak tokoh-tokoh lainnya.

Adapun faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah adalah sbb:
a. Perjuangan bersifat kedaerahan.
b. Perlawanan tidak dilakukan secara serentak.
c. Masih bergantung pada pimpinan.
d. Kalah dalam persenjataan.
e. Belanda menerapkan politik adu domba (devide et impera).

Masa pergerakan kebangsaan dibedakan menjadi 3 masa, yaitu masa awal (perkembangan) pergerakan nasional, masa radikal, dan masa moderat.

Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 di Yogyakarta sebagai organisasi modern pertama kali. Berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

G. Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan

Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945.

Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sbb:
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

H. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Perjuangan rakyat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni perlawanan fisik dan diplomasi. Perlawanan fisik dilakukan dengan kontak senjata. Adapun perjuangan dengan diplomasi dilakukan melalui meja-meja perundingan.

Perlawanan fisik dilakukan di berbagai daerah, antara lain sbb:
a. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya (Hari Pahlawan)
b. Palagan Ambarawa, terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa.
c. Bandung Lautan Api, terjadi pada tanggal 23 Maret 1946.
d. Medan Area, terjadi pada tanggal 10 Desember 1945
e. Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.

Perjuangan secara diplomasi dilakukan dengan perundingan satu ke perundingan yang lain.
- Perundingan Linggarjati diadakan pada tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat.
- Perjanjian Renville diadakan pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat.
- Perjanjian Roem Royen diadakan pada tanggal 17 April 1949 di Jakarta.
Tindak lanjut Perjanjian Roem Royen adalah diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar (KMB). KMB dilaksanakan di Deen Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949.




*****

Dikutip dari: dokumenguru.com